Thursday, April 13, 2017

Pendakian Puncak Gunung Tanggamus

Di Belantara Hutan Hujan Tropis Sumatra aku berjalan menelusuri jalan setapak yang rimbun dengan ilalang dan rumput berduri, jalan setapak yang tiada hentinya menanjak itu pastinya menguras stamina yang tersisa.

kala itu sinar matahari terhalang pepohonan rindang yang membuat tanah disana gelap dan lembab, aku dan ketiga temanku terus menyusurinya tanpa memperdulikan betapa banyaknya hewan penghisap darah disana, aku hanya berpikir bagaimana menjaga semangat agar dapat sampai di sana, di tanah lapang dengan tiang bendera di tengahnya dan beberapa prasasti yang ditanam disana sebagai tanda bahwa disanalah puncak tanah tertinggi ke 2 di tanah Lampung.

Saya dan 3 orang teman sedang melakukan pendakian ke puncak tanggamus 2102 mdpl, gunung tertinggi ke 2 di lampung setelah pesagi di lampung barat, pagi menjelang siang kita telah sampai di shelter 2 menjelang puncak, staminapun sudah terkuras, bagaimana tidak sudah berapa jam kita berjalan menelusuri jalur yang menanjak dan licin karena lumutnya, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan karena kami pun tak mau jika harus bermalam di jalur curam berteman pacet ini, lagi pula perbekala pun hanya apa adanya.

lebih kurangnya 5 jam perjalanan untuk sampai puncaknya, dan kami baru berjalan sekitar 4 jam untuk sampai di hutan padat dengan pohon pohon raksasa berselimut lumut yang menguning, jalurnya pun berubah dari tanah menjadi akar2 pohon yang menutupi, aku seperti berada dalam dunia fantasi kala itu, hutan yang gelap basah dan padat, ya kami telah sampai di hutan lumutnya kira2 di ketinggian 1900an mdpl mungkin, tak ada sama sekali sinar matahari masuk, jarak pandang pun hanya beberapa meter tertutup kabut abadinya.

Tak ada cantigi pikirku seperti jalur puncak di gunung2 lain yang menjadi tanda puncak telah dekat, yang ada hanya pepohonan raksasa yang entah sudah berapa lama ia tumbuh.

jam menunjukan sudah pukul 1 lebih, dan benar saja sepetak tanah dan tiang bendera itu pun mulai terlihat beberapa meter di depan, bersyukurku karena telah sampai disini di atap bumi ruwai jurai dengan ketinggian 2102 mdpl, lemas iya senang iya, ah rasanya lain sekali dengan biasaya, ada kepuasan sendiri menaklukan hutan hujan tropis milik sahabat lama..

karena waktu sudah menunjukan pukul 2 siang, kami putuskan untuk turun meninggalkan sebuah kenangan dan jejak..

Tanggamus 21 July 2015
Adityas Nu









No comments:

Post a Comment